Posts

Showing posts from January, 2019

SABAR MENGHADAPI MUSIBBAH

Sabar dalam menghadapi ujian Allah Taala. Setiap ujian ada hikmahnya. Pastinya, kesabaran itu ada rahmat dan hidayah sedang menanti. Allah Subhanahu wa taala berfirman: وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ Bermaksud: "Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (Surah al Baqarah, 2:155) Allah Subhanahu wa taala berfirman: ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ Bermaksud: " (Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali." (Surah al Baqarah, 2:156) Allah Subhanahu wa taala

SOLAT YANG DITINGGAL BERTAHUN LAMA

Image
Cara Mengganti Shalat Yang Ditinggalkan Bertahun-tahun Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa shalat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap orang muslim yang sudah mukallaf. Dan termasuk salah satu rukun Islam seperti halnya puasa. Meninggalkan shalat sama halnya dengan merusak agama. Dalam sebuah hadits dikatakan: “Bahwa shalat adalah tiang agama, barang siapa yang menegakkannya sungguh ia telah menengakkan agama, dan barang siapa yang merusaknya sungguh ia telah merusak agama”. Karenanya kelak di akhirat amal pertama seorang hamba yang akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah swt adalah shalat. Shalat lima waktu sebagai kewajiban seorang muslim yang mukallaf jika karena udzur seperti lupa atau ketiduran ditinggalkan maka harus diqadla (diganti). Namun bagaimana jika dengan sengaja meninggalkan shalat tanpa adanya alasan yang dapat dibenarkan secara syara` (‘udzur syar’i) dan itu dilakukan selama bertahun-tahun? Apakah wajib meng-qadla/mengganti? Dalam kasus seperti ini

10 TANDA KEMATIAN HUSNUL KHATIMAH

Khusnul khatimah  atau akhir hidup yang baik adalah suatu kondisi di mana seorang mukmin diberi taufiq oleh Allah sebelum datangnya kematian untuk meninggalkan segala perbuatan yang mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla, bersemangat melakukan ketaatan dan mengerjakan berbagai kebaikan kemudian dia menutup usianya dengan kebaikan. Sebuah hadits Anas bin Malik yang diriwayatkan Imam Ahmad yang menunjukkan tentang  khusnul khotimah  pada seorang hamba, bahwa Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda; ذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal .” (HR. Ahmad dan Tirmidzi) Mati dalam keadaan  khusnul khotimah  memiliki tanda-tanda. Di anta

SUARA MUAZIN DAN PEMBACA TALBIYAH DI PADANG MAHSYAR

Kelebihan orang yang mengerjakan haji dan umrah memang digambarkan cukup luar biasa. Bukan sahaja dosanya diampunkan oleh Allah Taala. Bahkan pelbagai ganjaran pahala dan keistimewaan dikurniakan. Berdasarkan beberapa hadis memberi gambaran bahawa orang yang sedang berihram kemudian meninggal dunia telah diberi layanan istimewa bermula saat kematian lagi. Seorang lelaki yang berihram dengan Rasulullah s.a.w. tiba tiba dibanting dari atas untanya, lalu mati. Rasulullah s.a.w. kemudian bersabda, "Mandikan dia dengan air dan daun bidara, kemudian kapankan dengan bajunya. Jangan diletakkan wangian dan jangan ditutup kepalanya, kerana dia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan membaca talbiyah -mulabbiyan-" ( HR. Al-Muslim daripada Ibnu Abbas) Dalam riwayat lain, "Dalam keadaan merendah diri kepada Allah s.w.t. (mulabiddan)." HR. Al-Bukhari daripada Ibnu Abbas). Dalam hadis yang lain, secara umum diberitahu oleh Baginda s.a.w., suara Muazin dan pe